0

Aku adalah pejalan kaki yang menikmati pemandangan [d̲̅i̲̅] setiap langkah. Kukatakan begitu karena ªku punya banyak kisah, sebanyak langkah saat ªku berjalan menuju tempat tugasku. Semua kisah itu tersimpan rapat dan rapi [d̲̅i̲̅] dalam memori. Saat ini ªku ingin berbagi satu kisahku berjudul"Karakter pemain Futsal SMPN 2 Siantan".







Darso, Damri, Gino, Pak Hen, Wisnu, Mas Roni, Pak Alex, Alim, dan ªku "Eri" adalah tim futsal SMPN 2 Siantan, Anambas. Kami tim yang bisa dikategorikan kompak. Kutuliskan kompak karena tim yang dipimpin oleh Alex Sander Hasibuan Zulkarnaen ini selalu mengukir prestasi, kemenangan demi kemenangan kami peroleh.

Tim kami handal [d̲̅i̲̅] dalam dan luar lapangan. Dalam lapangan kami bermain seperti alunan musik yang menghanyutkan lawan dengan irama permainan yang khas. Dan sesekali kami menjadi sungai yang menghanyutkan lawan hingga ke tepi jurang kekalahan. Di luar lapangan kami adalah tim Ÿª♌ƍ menyenangkan sekaligus menghibur. Banyak kemenangan yang kami peroleh, tapi kami merayakan dan berbagi kesenangan dengan tim lawan.

Tim futsal SMPN 2 Siantan selalu menjaga kekuatan dengan melakukan uji coba atau Ÿª♌ƍ sering [d̲̅i̲̅] sebut laga persahabatan. Untuk mendapat penantang, kami melayangkan surat tantangan baik secara lisan ♏àΰ pun tulisan kepada sekolah-sekolah yang ada [d̲̅i̲̅] kecamatan Siantan. Dan kami tidak menyangka lawan-lawan yang menantang bukan hanya dari kalangan guru, tapi siswa-siswa dari sekolah kami pun juga ikut mendendangkan genderang perlawanan. Seperti yang ªku tulis [d̲̅i̲̅] awal, untuk menjaga kekuatan, kami melakukan laga persahabatan. Tantangan yang datang harus segera diselesaikan [d̲̅i̲̅] lapangan hijau. Satu persatu penantang yang datang kami hadapi. Lagi-lagi kami menang melawan kesebalasan lawan, yaitu tim SMPN 1 Siantan, SMAN 1 Siantan, dan lawan Ÿª♌ƍ cukup keras saat berhadapan dengan siswa-siswa SMPN 2 Siantan. Sedikit kuceritakan tentang siswa sekolahku supaya kemenangan yang kami raih tidak dianggap sepele. Satu, Rata-rata mereka memiliki tinggi badan 165-170 cm, badan besar, dan juga pintar. Dua, mereka memiliki ambisi. Tiga, mungkin mereka kurang beruntung. Cukup beralasan mengapa kukatakan mereka kurang beruntung karena tendangan yang mereka lepaskan sering kali digagalkan oleh kiper kami, Damri. Kiper yang lahir [d̲̅i̲̅] Padang ini, selalu menangkap bola dengan ♏ªªÑtªªP, seakan-akan menggunakan ilmu pasti yang ia miliki. Tendangan-tendangan yang dilepaskan tim lawan digagalkan dengan rumus yang beragam. Maklum kiper kami ini sarjana matematika.



Peran kiper memang penting, tapi peran beck dan penyerang tidak kalah penting. Pak Hen dan Pak Darso adalah bek sekaligus penyerang dalam tim kami. Posisi yang berubah-ubah membuat tim lawan tidak bisa mengimbangi permainan kami. Darso, ia adalah guru agama, tapi piawai dalam mengolah sikulit bundar. Stamina yang kuat menjadi karakter uniknya. Tak jarang banyak sekali penyelamatan, umpan, dan gol Ÿª♌ƍ ia persembahkan. Pemain yang berasal dari Jawa ini didatangkan khusus untuk SMPN 2 Siantan. Kedatangnnya juga memberi warna dalam dunia futsal sekolah kami. Kontribusinya dalam tim futsal menjadi momok bagi tim lain. Mereka mengibaratkan "meruntuhkan tembok" untuk bisa melewatinya. Begitu juga dengn pak Hen, ia seperti basoka, senjata ampuh yang kami miliki dan cukup menghancurkan pertahanan lawan. kekuatan yang ia miliki membuat tim lawan harus berpikir ulang untuk bisa mengalahkan kami. Tendangan-tendangan yang ia lepaskan 80 persen dipastikan bersarang dalam jala lawan.


Bnyak lagi pemain handal dalam tim kami yang memberi pengaruh dalam meraih kemenangan,  mereka adalah Mas Roni dan Wisnu. Mas Roni adalah guru penjas. Gaya bermainnya beda tipis dengan Leonel Messi. Persamaan gaya terlihat saat Mas Roni megolah bola dengan kaki kirinya. Tak jarang tendangan keras juga lepas lewat kaki kirinya dan 80 persen bersarang dalam jaring lawan. Beda halnya dengan Wisnu yang sering bermain sebagai bek dan kiper. Wisnu adalah guru TIK. Ia sering menerapkan ilmu komputernya saat menghadapi lawan. Sering ia mendelet tendangan lawan, selalu melakukan spasi atau menjaga jarak dengan lawan saat menggiring bola, dan saat ia jadi pejaga gawang banyak tendangn lawan Ÿª♌ƍ ia bendung sperti ia menekan Ctr+A, hanya dua sentuhan ia mampu memblok semua tendangan lawan. Kehadiran Mas Roni dan Wisnu memberikan mimpi buruk terhadap tim lawan.

Ada dua lagi pemain dari SMPN 2 Siantan yang tidak luput dari pembicaraan lawan, ia adalah Gino dan Muslim. Gino yang memiliki gaya bermain santai dan humoris ini adalah guru fisika. Ia menggunakan rumus V=S/T untuk mengukur kecepatan tendangan lawan. Setelah kecepatan ia temukan barulah ia mengontrol bola, dan dengan tenang melepaskan tendangan jitunya. Begitu juga dengan Muslim yang berdiri sebagai penyerang. Ia memiliki gaya menyerang yang rapi, tapi mematikan. Gaya Muslim menuntaskan tugasnya membobol jala lawan seperti ia menyusun buku [d̲̅i̲̅] rak perpustakaan. Tapi sayangnya Gino dan Muslim harus pensiun dini. Mereka gantung sepatu dan memilih untuk tidak bermain futsal lagi. Mereka mengatakan,"Fokus pada satu tujuan, yaitu menjadi guru dan staf profesional ₫ɪ̣̇ SMPN 2 Siantan."

Itulah timnasku, tim Futsal SMPN 2 Siantan. Tim ini memiliki banyak pemain yang bertalenta. Pembelajaran yang berharga Ÿª♌ƍ mampu kuambil dari timnas ini adalah kebersamaan dan kekompakan memberikan kekuatan dahsyat dalam memcapai tujuan. Walaupun ªku sudah pindah ke timnas lain, bagiku timnas SMPN 2 Siantan tetaplah yang terbaik dan tentunya bersama teman-teman terbaikku.


 Indahnya Persahabatan
 
Tiada mutiara sebening cinta
Tiada sutra sehalus kasih sayang
Tiada embun sesuci ketulusan hati
Dan
tiada hubungan seindah persahabatan

Sahabat bukan
MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya
EKONOMI yang
mengharapkan materi
PPKN yang
dituntut oleh undang-undang
Tetapi
Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa
oleh Anne Ahira


Posting Komentar

 
Top