Aku
adalah pejalan kaki yang menikmati pemandangan [d̲̅i̲̅] setiap
langkah. Kukatakan begitu karena ªku punya banyak kisah, sebanyak
langkah saat ªku berjalan menuju tempat tugasku. Semua kisah itu
tersimpan rapat dan rapi [d̲̅i̲̅] dalam memori. Saat ini ªku ingin
berbagi satu kisahku berjudul"Karakter pemain Futsal SMPN 2 Siantan".
Darso,
Damri, Gino, Pak Hen, Wisnu, Mas Roni, Pak Alex, Alim, dan ªku "Eri"
adalah tim futsal SMPN 2 Siantan, Anambas. Kami tim yang bisa
dikategorikan kompak. Kutuliskan kompak karena tim yang dipimpin oleh
Alex Sander Hasibuan Zulkarnaen ini selalu mengukir prestasi, kemenangan
demi kemenangan kami peroleh.
Tim
kami handal [d̲̅i̲̅] dalam dan luar lapangan. Dalam lapangan kami
bermain seperti alunan musik yang menghanyutkan lawan dengan irama
permainan yang khas. Dan sesekali kami menjadi sungai yang menghanyutkan
lawan hingga ke tepi jurang kekalahan. Di luar lapangan kami adalah
tim Ÿª♌ƍ menyenangkan sekaligus menghibur. Banyak kemenangan yang
kami peroleh, tapi kami merayakan dan berbagi kesenangan dengan tim
lawan.
Tim
futsal SMPN 2 Siantan selalu menjaga kekuatan dengan melakukan uji coba
atau Ÿª♌ƍ sering [d̲̅i̲̅] sebut laga persahabatan. Untuk mendapat
penantang, kami melayangkan surat tantangan baik secara lisan ♏àΰ pun
tulisan kepada sekolah-sekolah yang ada [d̲̅i̲̅] kecamatan Siantan.
Dan kami tidak menyangka lawan-lawan yang menantang bukan hanya dari
kalangan guru, tapi siswa-siswa dari sekolah kami pun juga ikut
mendendangkan genderang perlawanan. Seperti yang ªku tulis [d̲̅i̲̅]
awal, untuk menjaga kekuatan, kami melakukan laga persahabatan.
Tantangan yang datang harus segera diselesaikan [d̲̅i̲̅] lapangan
hijau. Satu persatu penantang yang datang kami hadapi. Lagi-lagi kami
menang melawan kesebalasan lawan, yaitu tim SMPN 1 Siantan, SMAN 1
Siantan, dan lawan Ÿª♌ƍ cukup keras saat berhadapan dengan siswa-siswa
SMPN 2 Siantan. Sedikit kuceritakan tentang siswa sekolahku supaya
kemenangan yang kami raih tidak dianggap sepele. Satu, Rata-rata mereka
memiliki tinggi badan 165-170 cm, badan besar, dan juga pintar. Dua,
mereka memiliki ambisi. Tiga, mungkin mereka kurang beruntung. Cukup
beralasan mengapa kukatakan mereka kurang beruntung karena tendangan
yang mereka lepaskan sering kali digagalkan oleh kiper kami, Damri.
Kiper yang lahir [d̲̅i̲̅] Padang ini, selalu menangkap bola dengan
♏ªªÑtªªP, seakan-akan menggunakan ilmu pasti yang ia miliki.
Tendangan-tendangan yang dilepaskan tim lawan digagalkan dengan rumus
yang beragam. Maklum kiper kami ini sarjana matematika.
Peran
kiper memang penting, tapi peran beck dan penyerang tidak kalah
penting. Pak Hen dan Pak Darso adalah bek sekaligus penyerang dalam tim
kami. Posisi yang berubah-ubah membuat tim lawan tidak bisa mengimbangi
permainan kami. Darso, ia adalah guru agama, tapi piawai dalam mengolah
sikulit bundar. Stamina yang kuat menjadi karakter uniknya. Tak jarang
banyak sekali penyelamatan, umpan, dan gol Ÿª♌ƍ ia persembahkan. Pemain
yang berasal dari Jawa ini didatangkan khusus untuk SMPN 2 Siantan.
Kedatangnnya juga memberi warna dalam dunia futsal sekolah kami.
Kontribusinya dalam tim futsal menjadi momok bagi tim lain. Mereka
mengibaratkan "meruntuhkan tembok" untuk bisa melewatinya. Begitu juga
dengn pak Hen, ia seperti basoka, senjata ampuh yang kami miliki dan
cukup menghancurkan pertahanan lawan. kekuatan yang ia miliki membuat
tim lawan harus berpikir ulang untuk bisa mengalahkan kami.
Tendangan-tendangan yang ia lepaskan 80 persen dipastikan bersarang
dalam jala lawan.
Bnyak
lagi pemain handal dalam tim kami yang memberi pengaruh dalam meraih
kemenangan, mereka adalah Mas Roni dan Wisnu. Mas Roni adalah guru
penjas. Gaya bermainnya beda tipis dengan Leonel Messi. Persamaan gaya
terlihat saat Mas Roni megolah bola dengan kaki kirinya. Tak jarang
tendangan keras juga lepas lewat kaki kirinya dan 80 persen bersarang
dalam jaring lawan. Beda halnya dengan Wisnu yang sering bermain sebagai
bek dan kiper. Wisnu adalah guru TIK. Ia sering menerapkan ilmu
komputernya saat menghadapi lawan. Sering ia mendelet tendangan lawan,
selalu melakukan spasi atau menjaga jarak dengan lawan saat menggiring
bola, dan saat ia jadi pejaga gawang banyak tendangn lawan Ÿª♌ƍ ia
bendung sperti ia menekan Ctr+A, hanya dua sentuhan ia mampu memblok
semua tendangan lawan. Kehadiran Mas Roni dan Wisnu memberikan mimpi
buruk terhadap tim lawan.
Ada
dua lagi pemain dari SMPN 2 Siantan yang tidak luput dari pembicaraan
lawan, ia adalah Gino dan Muslim. Gino yang memiliki gaya bermain santai
dan humoris ini adalah guru fisika. Ia menggunakan rumus V=S/T untuk
mengukur kecepatan tendangan lawan. Setelah kecepatan ia temukan barulah
ia mengontrol bola, dan dengan tenang melepaskan tendangan jitunya.
Begitu juga dengan Muslim yang berdiri sebagai penyerang. Ia memiliki
gaya menyerang yang rapi, tapi mematikan. Gaya Muslim menuntaskan
tugasnya membobol jala lawan seperti ia menyusun buku [d̲̅i̲̅] rak
perpustakaan. Tapi sayangnya Gino dan Muslim harus pensiun dini. Mereka
gantung sepatu dan memilih untuk tidak bermain futsal lagi. Mereka
mengatakan,"Fokus pada satu tujuan, yaitu menjadi guru dan staf
profesional ₫ɪ̣̇ SMPN 2 Siantan."
Itulah
timnasku, tim Futsal SMPN 2 Siantan. Tim ini memiliki banyak pemain
yang bertalenta. Pembelajaran yang berharga Ÿª♌ƍ mampu kuambil dari
timnas ini adalah kebersamaan dan kekompakan memberikan kekuatan dahsyat
dalam memcapai tujuan. Walaupun ªku sudah pindah ke timnas lain, bagiku
timnas SMPN 2 Siantan tetaplah yang terbaik dan tentunya bersama
teman-teman terbaikku.
Sahabat bukan
Indahnya Persahabatan
Tiada mutiara sebening cinta
Tiada sutra sehalus kasih sayang
Tiada embun sesuci ketulusan hati
Dan tiada hubungan seindah persahabatan
Tiada sutra sehalus kasih sayang
Tiada embun sesuci ketulusan hati
Dan tiada hubungan seindah persahabatan
Sahabat bukan
MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya
EKONOMI yang mengharapkan materi
PPKN yang dituntut oleh undang-undang
EKONOMI yang mengharapkan materi
PPKN yang dituntut oleh undang-undang
Tetapi
Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa
oleh
Anne Ahira
Posting Komentar