Bukan kampung halaman yang kurindu, melainkan sosok yang bermukim di dalamnya yakni Ibu dan ayah. Aku berhutang rindu walau sampai saat ini belum bisa kulunasi.
Tanpa terasa sudah bertahun aku tertinggal padahal banyak harapan yang ingin aku capai sebagai baktiku terhadap mereka. Sosok ayah yang gagah, roboh karena Tsunami tapi harapan untukku tidak terputus karena Ibu melanjutkan roda keluarga dengan penuh kasih sayang. Tapi Allah juga menyayangi Ibu, di awal 2017, Ibu harus menyusul ayah.
Sekarang aku bisa berdiri menuai hasil yang dahulu mereka tanam. Ingin rasanya aku memperlihatkan dan memberikan apa yang telah aku miliki untuk dinikmati. Tapi waktu tidak berkenan berkompromi.
Ibu
Ayah
Baktiku padamu karena titah Allah. Aliran doaku mungkin tak sederas aliran doa kalian. Kini aku masih terutang rindu yang insyaallah aku masih tegar untuk mencicilnya.
Ibu
Ayah
Kutitip salam berbalut rindu dalam doa
Kulantunkan Al Qur'an setelah Shalat
Kuulang-ulang dan terus kuulang
Semoga utang rindu di Bulan Ramadhan tahun ini terpenuhi.
Pulau Bunyu,
Eri Afrizal
Posting Komentar