GURU "BERSINAR"

Soal Ujian Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021 SMA Negeri 1 Bunyu

November 16, 2020 0

<div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: center;">Sebelum mengerjakan tugas </div><div style="text-align: center;">pastikan kalian sudah siap untuk mengerjakan tugas tersebut.</div><div style="text-align: center;">Baca doa dan kerjakan tugas dengan maksimal.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">1. Untuk bisa mengerjakan soal Bahasa Indonesia Kelas X, </div><div style="text-align: center;">    Klik gambar di bawah ini.</div><div style="text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSezFp2zcIn4y_K7Oo8cA-k8x57bkINPqPynF5fOwD2b3p3Lwg/viewform?usp=sf_link" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="115" data-original-width="439" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGXLHEgyZKchpodsSP6C9HM2pTdstLtJxx9jey33K8mdJDAkC6HJGtrtCnBO0tCsH1R_Z4GNI6sUja_2dS392STSGxKzwm-MSmlaXL8O274WKm4Ud2qeQyn889zk00PjnQzbBCjmsrlFpU/s320/Klik+disini+2.png" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div><div style="text-align: center;">2. Untuk bisa mengerjakan soal Bahasa Indonesia Kelas XI, </div><div style="text-align: center;">    Klik gambar di bawah ini.</div></div><div style="text-align: center;"> </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe_K10_3nOT2Wk3AnPR_gkbjwi0LzgseXXmI_P8Qie6w-1nhQ/viewform?usp=sf_link" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="159" data-original-width="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghrrrHQEAfyichRdhWVVpQoj-q_PuVqW2UREUZP32mLhA490XQ4QIqu4vfdHHyGgyvMbNdZLCsonTi7CO0s2GY78BiJd89ts7LqmgEyDGWlPNnSlmUdyNh6UOeTi2ymb3Jloxv1AO5lehB/s0/klik+disini.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div></div>

Bahan Ulangan Media Pembelajaran Umum Soal Ujian Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021 SMA Negeri 1 Bunyu

Sebelum mengerjakan tugas pastikan kalian sudah siap untuk mengerjakan tugas tersebut. Baca doa dan kerjakan tugas dengan maksimal. 1. Untu...

Baca selengkapnya »

Cerdas Teks Ceramah

November 11, 2020 0

<div class="container-main" style="background-color: white; box-sizing: border-box; margin: 0px auto; width: 1000px;"><div class="container-fluid clearfix" id="main" style="box-sizing: border-box; margin: 10px auto 0px; max-width: 980px; padding: 4px 0px 20px;"><div class="container-main" style="box-sizing: border-box; margin: 0px auto; width: 1000px;"><div class="container-fluid clearfix" id="main" style="box-sizing: border-box; margin: 10px auto 0px; max-width: 980px; padding: 4px 0px 20px;"><div class="container-fluid clearfix" id="main" style="box-sizing: border-box; margin: 10px auto 0px; max-width: 980px; padding: 4px 0px 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;"><h2 style="height: 0px;"></h2>Pengertian Teks Ceramah <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUI3qJQ8K-jL5WezDt1vrC57nhOu2garubKBrGLSOMRdrDzlJ_6Mgxm-v_dhtcaZ48eaeqmxh9EVe8EAfWspYaJUeBtPTUves6VMmtZ0DsP6x2irdFjvLpOrPUsfdMD-7P5VOe4xRBDm26/s300/Ceramah+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUI3qJQ8K-jL5WezDt1vrC57nhOu2garubKBrGLSOMRdrDzlJ_6Mgxm-v_dhtcaZ48eaeqmxh9EVe8EAfWspYaJUeBtPTUves6VMmtZ0DsP6x2irdFjvLpOrPUsfdMD-7P5VOe4xRBDm26/s0/Ceramah+2.jpg" /> </a>Teks
ceramah ialah karangan berisi sekumpulan paragraf yang mengandung informasi,  suatu hal, atau pengetahuan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Secara singkatnya,  teks ceramah
merupakan teks yang dibaca dan digunakan ketika sedang melakukan ceramah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian ceramah adalah pidato oleh  seseorang di hadapan
banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Berceramah
adalah memberikan uraian tentang suatu hal (pengetahuan dan sebagainya);  menyampaikan ceramah. Menceramahkan adalah membentangkan (memberi ulasan tentang)  suatu hal dengan ceramah. Adapun
orang yang memberikan ceramah disebut penceramah.  Penceramah haruslah orang
dengan ilmu pengetahuan dan wawasan luas atau merupakan pakar yang  menguasai
bidang dan informasi terkait. Ceramah
ditujukan untuk didengarkan oleh banyak orang.  Dalam teks ceramah biasanya
mengandung pesan yang berisi petunjuk, nasihat atau petuah. <o:p>  </o:p>Ciri-ciri
Teks Ceramah Adapun
ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar di bawah ini: 1.
Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan
para pendengar. 2.
Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam
bidang atau  disiplin ilmu yang diceramahkan. 3.
Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi  yang dibicarakan. 4.
Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan. 5.
Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks. 6.
Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, berupa
dialog, dan tanya jawab Tujuan
Ceramah 1.
Informatif/instruktif Memberikan
informasi tentang sebuah hal sehingga pendengar bisa memahami atau mengerti isi informasi tersebut dengan jelas dan benar. <o:p> </o:p>2.
Persuasif Mengajak
pendengar agar mengikuti apa yang sudah penceramah sampaikan supaya keyakinan  pendengar makin bertambah guna melakukan sesuatu ke arah yang lebih baik lagi. <o:p> </o:p>3.
Argumentatif Untuk
meyakinkan pendengar tentang sebuah hal. <o:p> </o:p>4.
Deskriptif Untuk
menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan tertentu. <o:p>  </o:p>5.
Rekreatif Untuk
menghibur atau menggembirakan para pendengar agar merasa senang. <o:p> </o:p>6.
Naratif Untuk
menceritakan sesuatu hal pada para pendengar. <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRsrI1q5CQvuQaFplJHMHs0mGUFjrqdc-ViG_jGcOD6dTbpbw2cA65alfbMOvtEMIpSi6G-zNwNaSeK_jBGHKUH83WmbC51mzrljyzFKVxwLCqJ_Bazn8bbvwSOt7K_yN0l1Hpm6t27gE5/s225/Ceramah+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRsrI1q5CQvuQaFplJHMHs0mGUFjrqdc-ViG_jGcOD6dTbpbw2cA65alfbMOvtEMIpSi6G-zNwNaSeK_jBGHKUH83WmbC51mzrljyzFKVxwLCqJ_Bazn8bbvwSOt7K_yN0l1Hpm6t27gE5/s0/Ceramah+1.jpg" /> </a>Seperti
teks lain, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui
beberapa  bagian pembangunnya. Berikut adalah struktur teks ceramah: <o:p> </o:p>1.
Pembuka (Tesis) Pembuka
berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah
mengenai  topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks
eksposisi. <o:p> </o:p>2.
Isi (Rangkaian argumen) Berupa
rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang
dibicarakan  pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula
berbagai fakta dan data yang  memperkuat argumen-argumen penceramah. <o:p> </o:p>3.
Penutup (Penegasan kembali) Merupakan
penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini
bertujuan untuk memastikan penceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru
dari yang dimaksudkan,  hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang
dan pendengarnya  terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa
diisi oleh rekomendasi atau saran  mengenai topik yang disampaikan. <o:p>  </o:p>Teks
ceramah mempunyai karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri. 1.
Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua
jamak  sebagai sapaan. 2.
Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. 3.
Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.  Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab,
karena. 4.
Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,  mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat. 5.
Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah,
perlu, harus. 6.
Teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Jika sudah paham kerjakan tugas dibawah ini. <a href="https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdqvHxCSrmObmP_0CuirHV1HRclzq6lvW0Cqs9LI02Vse5kRA/viewform?usp=sf_link" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="115" data-original-width="439" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirb0eEbDxvqetfwJvbHS5_Law5tD8IVQLerqzqClix84JVWT5JfnMD1JQBh85pYDrSvVl0jXaHcfVoZTEmT6t8rVe0FwYsISYD7sD7Vugztnc76O_iES4k7I5030BB7Yjza0ktIAC6305W/s320/Klik+disini+2.png" width="320" /> </a> <h3 style="height: 0px; text-align: left;"></h3></div>

<o:p></o:p>

</div></div></div></div></div>

Bahan Ulangan Media Pembelajaran Cerdas Teks Ceramah

Pengertian Teks Ceramah Teks ceramah ialah karangan berisi sekumpulan paragraf yang mengandung informasi, suatu hal, atau pengetahuan untuk...

Baca selengkapnya »

Cerdas Teks Anekdot

November 11, 2020 0

Pengertian Teks Anekdot<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Teks anekdot merupakan suatu bahasan pada materi Bahasa Indonesia yang populer, teks ini biasanya dapat kita temukan di berbagai media lho.</div>Pengertian teks anekdot apa ya?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuK1mWtW4TnUdHJVPXKaD48Bo1iOseCMQCO2COiSRFoqU7CfJ-QOrcYDlwjaXk_eEYf9E0ZYYKDHsXhptbSp_SumNhglPkcs06f0586ZUY2MVwgQ6XQpSGm4pD2lRQmm2MjUVZHGaz4JD/s900/Pengertian-Teks-Anekdot.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="601" data-original-width="900" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuK1mWtW4TnUdHJVPXKaD48Bo1iOseCMQCO2COiSRFoqU7CfJ-QOrcYDlwjaXk_eEYf9E0ZYYKDHsXhptbSp_SumNhglPkcs06f0586ZUY2MVwgQ6XQpSGm4pD2lRQmm2MjUVZHGaz4JD/s320/Pengertian-Teks-Anekdot.jpeg" width="320" /></a>Pertama pengertian anekdot secara umumnya dulu. Pengertian teks anekdot secara umum :Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.Pernah membaca sebuah cerita singkat yang berisi tentang guyonan atau berbau humor tetapi menjurus kepada ‘kritik’?Cerita singkat tersebut ialah teks anekdot atau anekdot. Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua tokoh.Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum. Nah itu pengertian teks cerita anekdot. Struktur teks anekdotSelain itu, sebuah teks dengan bentuk anekdot juga memiliki struktur yang berbeda.Fungsi dari adanya struktur teks anekdot ialah:Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks dengan bentuk anekdot.Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda.1. AbstraksiAbstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot.Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan. 2. OrientasiOrientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. 3. KrisisStruktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis.Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri. 4. ReaksiReaksi berhubungan besar dengan struktur krisis.Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda. 5. KodaSeperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut. Ciri-ciri teks anekdotSupaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini: 1. Berupa teks yang mendekati perumpamaanPerumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah dongeng.Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat. 2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang pentingBiasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian.Contohnya seperti orang-orang pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya.3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindirSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda.Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.4. Terselip kritikan atau tujuanMungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks berbentuk anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara yang lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat. Kaidah teks anekdotSelain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam bentuk anekdot juga memilii kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa teks anekdot dimana juga dipakai sebagai pegangan menulis cerita.Apa saja kaidah-kaidah tersebut?Kaidah-kaidahnya sebagai berikut:1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda.3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.4. Memakai kata keterangan waktu lampau.5. Memakai kata predikat atau kata kerja.6. Memakai kalimat yang berbau peritah.6. Dibuat secara berurut dan kronologis.Setelah mengetahui mengenai struktur, ciri-ciri, dan juga kaida-kaidah dalam teks anekdot kamu sudah mulai dapat membuat sendiri teks ini.Masih bingung?Nah, kalau masih bingung dan belum terbayang secara jelas, coba baca contoh-contoh teks berbentuk anekdot di bawah ini sebagai referensi.Contoh Teks AnekdotSekolah Bertaraf InternasionalBu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng lembaran pengumuman.“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan.Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!”“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?”“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.”“Lho? Kenapa?.”“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical. Jika sudah memahami materi di atas silahkan kerjakan tugas berikut dengan cara klik gambar di bahwa ini.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdEYXpShJYtVdXOGNdBYaXLjswA0LfVPErn5RIrA_G-P87zeQ/viewform?usp=sf_link" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="115" data-original-width="439" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmHK0uetXfQKovDjSp5a531aEWa_Fd4MOdDySBkeN664KBO5y1sLHR3Wvija6RKVXR5pFLBgY8ZcPCPd9f_Q0-1tJ2d0fA89VHCp7XxM0tJi-KGB2YGVcieNoc8g-q7qryqXXUp5cL5RAO/s320/Klik+disini+2.png" width="320" /></a></div>

Bahan Ulangan Media Pembelajaran Cerdas Teks Anekdot

Pengertian Teks Anekdot Teks anekdot merupakan suatu bahasan pada materi Bahasa Indonesia yang populer, teks ini biasanya dapat kita temuka...

Baca selengkapnya »

EFEKTIFKAH Pembelajaran Menggunakan “Zoom” ?

Oktober 02, 2020 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdEaF3G5J5N8IA3Twp41T7bhRpaYF_jxcBggAH9wjJlLs_PSWUoc34UkBKokMtGn-DD_3VwuU8HpeVN4m3V-7q9dueOl0PZbjHnPi2d5KqX2TW2k9vpKrDcTub8PhSh9aRu0L22Zc7bTan/s1024/zoom-meeting-selular-id-1024x768.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="364" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdEaF3G5J5N8IA3Twp41T7bhRpaYF_jxcBggAH9wjJlLs_PSWUoc34UkBKokMtGn-DD_3VwuU8HpeVN4m3V-7q9dueOl0PZbjHnPi2d5KqX2TW2k9vpKrDcTub8PhSh9aRu0L22Zc7bTan/w546-h364/zoom-meeting-selular-id-1024x768.jpg" width="546" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> —untuk memahami penggunaan teknologi di sekolah, mulailah dengan memahami cognitive science dan cara kerja otak—</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Uy1TNvwgMMe8zX5sQkadVyBludIUzLBQLEx-nI815aXvLt3uWT3JuFbimllRK1nrZJ8lG6fhxPzidZ_4oPd68NdXRuudD_qZsMTJBAKDUD-CQWVvt81cNOKoJMFsz_yJ8BzMnSKoA1af/s1366/Screenshot+%252873%2529.png" imageanchor="1" style="background-color: transparent; clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Uy1TNvwgMMe8zX5sQkadVyBludIUzLBQLEx-nI815aXvLt3uWT3JuFbimllRK1nrZJ8lG6fhxPzidZ_4oPd68NdXRuudD_qZsMTJBAKDUD-CQWVvt81cNOKoJMFsz_yJ8BzMnSKoA1af/w373-h210/Screenshot+%252873%2529.png" width="373" /></a><div style="text-align: justify;">Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah mengalihstatuskan semua guru sebagai guru baru. Meskipun tidak semua, mayoritas guru belum memiliki keahlian dalam merencanakan, mengaplikasikan, dan mengevaluasi pembelajaran jarak jauh.</div> Secara intuitif, kita ingin meniru proses belajar tatap muka. Intuisi ini bisa saja tidak tepat saat kondisi belajar tidak lagi sama. Kehadiran aplikasi Zoom, microsoft teams, google meet, dll menggoda kita untuk meniru proses belajar tatap muka.Pertanyaannya, Apakah kegiatan pembelajaran selalu harus disampaikan secara langsung? Tentu TIDAK.  Mari kita ulas dari sudut pandang guru, murid, materi, dan efektivitas.GURU DAN MURIDUntuk bisa melakukan tatap muka virtual, harus ada laptop atau gawai pribadi beserta perangkat pendukung seperti headset, microphone, dan paket kuota internet. Belum lagi, setiap tatap muka virtual membutuhkan ruangan khusus yang tenang dan waktu khusus. Kondisi di rumah dan di sekolah tentu jauh berbeda.  Di sini, peluang terjadinya gangguan sangat besar. Bahkan, untuk murid, pendampingan orangtua memiliki peran yang tidak sedikit. Jika orangtua harus bekerja, peluang dan tantangan semakin bertambah. Ingat, ini adalah pertarungan untuk mendapatkan perhatian. MATERIKarakter dan cara belajar murid (lebih mudahnya, pertimbangan cognitive science) harus sudah menjadi pertimbangan utama ketimbang “yang penting terlaksana”. Ada kesiapan belajar, motivasi, media pembelajaran, metode belajar, hingga tingkat kesulitan materi. Juga, pentingnya perhatian, cara kerja memori jangka pendek dan panjang, dan persepsi dalam berinteraksi.Ada materi yang kita yakini efektif jika kita sampaikan melalui zoom meeting atau pertemuan virtual. Namun, di hadapan murid, terlebih tingkat Sekolah Dasar, bisa saja tidak efektif. Terlebih materi-materi  yang kurang cocok dengan metode ceramah. Sekali lagi, pastikan bahwa pertimbangan utama setiap penggunaan teknologi dalam belajar adalah pertimbangan ilmu kognitif.Zoom meeting sedang menjadi idola. Beberapa rekan guru bahkan ada yang mengatakan bahwa belum dianggap mengajar jika belum melakukan zoom meeting dengan murid. Sayangnya, penggunaan Zoom dalam belajar membuat kita lupa dan akhirnya terjebak pada intuisi kelas tatap muka.Pertanyaan berikutnya, efektifkah pembelajaran menggunakan pertemuan virtual secara streaming?Jawabannya adalah EFEKTIF.Jika targetnya adalah kedisiplinan dan belajar mengatur waktu. Misalnya, pertemuan virtual diadakan setiap pukul 08.00 WIB. Setiap anak harus sudah bangun pagi, mandi, sarapan, dan sudah siap menyambut hari dengan penuh semangat. Ini adalah menjaga kebiasaan anak untuk mengatur waktu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Efektif jika targetnya adalah saling menyapa dan membangun hubungan personal dengan murid. Hanya berisi saling sapa, saling bercerita, dan memberikan perhatian-perhatian personal lainnya. Lebih dari itu, hal ini juga bisa berfungsi untuk menjaga perasaan terhubung antara guru dan murid.Efektif, jika Zoom meeting dimanfaatkan lebih sebagai konfirmasi pemahaman murid ketimbang proses pemahaman. Hal ini tentu saja dilakukan setelah materi dikirimkan terlebih dahulu. Dalam kondisi ini, zoom meeting akan lebih interaktif.Jawabannya adalah KURANG EFEKTIF.Jika menyangkut penanaman konsep baru. Kalau seorang guru dalam kelas tatap muka terbiasa menyapa anak, memberikan bimbingan individu, membalas feedback anak dengan segera, dan langsung menyelesaikan kesulitan anak, maka hal-hal tersebut menjadi sangat terbatas.Di dalam kelas tatap muka, kita bisa melihat satu persatu anak. Kita bisa menyapa anak-anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, kita bisa mengatur rendah tinggi suara, kita juga bisa menambah gerak tubuh untuk membuat pembelajaran menjadi menarik. Dalam pertemuan virtual, sangat sedikit yang bisa kita lakukan.Tidak Efektif jika kita membatasi waktu belajar, membatasi sumber belajar, dan membatasi ruang kreativitas. Ada murid yang sudah mampu belajar secara mandiri, ada yang butuh bimbingan, bahkan ada yang membutuhkan perhatian khusus. Belum lagi terkait kecepatan belajar murid yang berbeda-beda.Ingat, semangat pembelajaran berbasis internet dan komputer/gadget pribadi adalah adanya kebebasan untuk menentukan di mana dan kapan proses belajar terjadi. Belajar apapun bisa dilakukan kapan saja dan sumbernya juga beragamMANAKAH CARA TERBAIK? Jawabannya adalah “Yang terbaik yang bisa dilakukan”Bisa jadi, zoom meeting adalah cara terbaik bagi beberapa orang. Jika anda adalah salah satu guru tersebut, mohon anda berbagi cara dengan sesama guru, menuliskannya di medsos, menjelaskan kenapa bisa efektif. Ya, agar kita bisa saling belajar. Satu cara bisa bagus bagi seseorang, belum tentu cocok bagi yang lain.Mari kita lengkapi kemampuan kita dengan berbagai macam aplikasi pembelajaran. Agar pilihan yang kita miliki semakin beragam.KUOTASekarang kita hitung kuota. Jumlah kuota yang dikeluarkan saat streaming, baik melalui zoom atau aplikasi lain, jauh lebih besar dan mahal. Jika kita memilih bentuk lain, misalnya video, power point, game interaktif, maka kuota yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelebihan lainnya adalah terbukanya waktu belajar bagi anak.Lihatlah alasan kenapa anak-anak menyukai game dan youtube? Salah satunya adalah gerak dinamis perpaduan antara gambar, teks, warna, dan video lainnya.Terimakasih.

Ceritaku Pelatihan dan Motivasi Penguatan EFEKTIFKAH Pembelajaran Menggunakan “Zoom” ?

—untuk memahami penggunaan teknologi di sekolah, mulailah dengan memahami cognitive science dan cara kerja otak— Pembelajaran Jarak Jauh (...

Baca selengkapnya »

Menyusun Teks Prosedur

Agustus 23, 2020 1

<h2 style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; line-height: 1.4; margin-bottom: 20px; margin-top: 0px; text-align: left;">Cara Membuat Teks Prosedur Kompleks</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwCVRV_qrHfMfj7vxkd30T-qAhlVAp7nqkuSozZYBhO82VMKDq9ohaSXL9gPOIlpIgkfizaXGNoUuVHMgE25fnjQxzKLwaPXD6DEpqk_KHI8f2EBsNo69yzvWBnvQD6FgWEjzSmshiZnLv/s991/Screenshot_2020-08-24-08-04-36-88.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="967" data-original-width="991" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwCVRV_qrHfMfj7vxkd30T-qAhlVAp7nqkuSozZYBhO82VMKDq9ohaSXL9gPOIlpIgkfizaXGNoUuVHMgE25fnjQxzKLwaPXD6DEpqk_KHI8f2EBsNo69yzvWBnvQD6FgWEjzSmshiZnLv/s640/Screenshot_2020-08-24-08-04-36-88.png" width="640" /></a></div><div> </div><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; line-height: 1.4; margin-bottom: 20px; margin-top: 0px;"></h3><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px;">Untuk lebih memahami artikel ini, kami menganjurkan kamu untuk membaca terlebih dahulu pengertian, ciri, struktur, kaidah, contoh dari teks prosedur.</div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px;"></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px;">Berikut ini langkah penulisan dalam membuat teks prosedur kompleks yang baik dan benar:</div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px;"><ol style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><li style="box-sizing: border-box;">Menentukan topik apa yang akan dibuat.</li><li style="box-sizing: border-box;">Mengumpulkan sumber informasi dan menulis kerangka karangan.</li><li style="box-sizing: border-box;">Mengembangkan informasi yang telah didapat dan memikirkan langkah-langkahnya.</li><li style="box-sizing: border-box;">Menentukan judul.</li><li style="box-sizing: border-box;">Menyusun teks prosedur kompleks secara utuh.</li></ol><div style="box-sizing: border-box;">Adapun hal yang harus kamu perhatikan ketika membuat teks prosedur kompleks:</div></div><ul style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><li style="box-sizing: border-box;">Kalimat yang digunakan sesuai dengan karakteristik teks prosedur kompleks.</li><li style="box-sizing: border-box;">Langkah-langkah atau instruksi yang diberikan kepada pembaca harus jelas.</li><li style="box-sizing: border-box;">Bahasa yang digunakan pas dengan karakteristik pembaca.</li><li style="box-sizing: border-box;">Urutan langkah-langkah harus sistematis.</li></ul><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; line-height: 1.4; margin-bottom: 20px; margin-top: 0px;">Contoh Penulisan Teks Prosedur Kompleks</h3><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px;"><div style="box-sizing: border-box;">Proses Membuat eKTP</div><div style="box-sizing: border-box;"><ol style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><li style="box-sizing: border-box;">Ambil nomor antrian</li><li style="box-sizing: border-box;">Tunggu petugas memanggil kamu</li><li style="box-sizing: border-box;">Menuju ke loket yang ditentukan</li><li style="box-sizing: border-box;">Entry data dan foto</li><li style="box-sizing: border-box;">Setelah pembuatan KTP selesai</li></ol></div><div style="box-sizing: border-box;"><ul style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><li style="box-sizing: border-box;">Penduduk datang ke tempat pelayanan membawa surat panggilan</li><li style="box-sizing: border-box;">Petugas melakukan verifikasi data penduduk dengan database</li><li style="box-sizing: border-box;">Foto (digital)</li><li style="box-sizing: border-box;">Tanda tangan di alat yang disediakan</li><li style="box-sizing: border-box;">Merekam sidik jari pada alat yang disediakan dan scan retina mata</li><li style="box-sizing: border-box;">Petugas membubuhkan tanda tangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai tanda bukti bahwa penduduk telah melakukan rekaman foto tanda tangan sidik jari.</li></ul><div>Intinya bahwa teks prosedur kompleks harus dibuat atau disusun dengan memperhatikan kaidah kebahasaan dan struktur serta tidak melupakan langkah penulisan dalam membuat teks ini karena demi menciptakan teks prosedur yang baik</div><h1 style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-family: "Open Sans"; font-size: 1.5em; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Unsur Kebahasaan Teks Prosedur</h1><ul style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 1.5em 2em; padding: 0px;"><li class="first-child last-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px;"><h4 style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-size: 1.2em; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Menggunakan kata kerja aktif</h4></li></ul><p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Pada umumnya kata yang digunakan dalam membuat teks prosedur ini adalah kata kerja aktif yang memberikan sebuah tindakan kepada objeknya misalnya membungkus, memotong, mengaduk, menyiram, melempar dan lain sebagainya.<ul style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 1.5em 2em; padding: 0px;"><li class="first-child last-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px;"><h4 style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-size: 1.2em; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Menggunakan pola kalimat imperatif atau perintah</h4></li></ul><p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Kalimat imperatif atau kalimat perintah yang dimaksudkan adalah kalimat yang mengandung makna meminta atau memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu. <p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Contoh:<ul style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 1.5em 2em; padding: 0px;"><li class="first-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Tambahkan gula kemudian aduklah sampai rata</li><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Bilas dengan air hangat sampai bersih</li><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Aduklah adonan kue hingga kalis</li><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Potonglah wortel dengan bentuk bulat dan tipis</li><li class="last-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px;"><h4 style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-size: 1.2em; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Menggunakan kata keterangan </h4></li></ul><p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Menggunakan kata keterangan dengan tujuan untuk menyatakan rinci tempat, waktu dan cara-cara atau langkah-langkah yang akurat. Fungsi dari kata keterangan dalam teks prosedur ini adalah untuk memberikan keterangan terhadap kata lain. <p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Contohnya:<ul style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 1.5em 2em; padding: 0px;"><li class="first-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Gunakan krim ini hanya pada malam hari sebelum tidur</li><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Jauhkan dari jangkauan anak-anak berusia di bawah 3 tahun</li><li class="last-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px;"><h4 style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-size: 1.2em; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Terdapat kalimat larangan atau saran</h4></li></ul><p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Teks prosedur biasanya menggunakan kalimat yang bersifat larangan atau memberikan saran kepada pendengar atau pembaca. Contohnya, jangan menaruh garam terlalu banyak, sebaiknya tidak menggunakan air panas. <ul style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 1.5em 2em; padding: 0px;"><li class="first-child last-child" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px;"><h4 style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; color: #2d2d2d; font-size: 1.2em; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 1; margin: 1em 0px 0.5em; padding: 0px;">Menggunakan Konjungsi </h4></li></ul><p style="background-color: #fffdff; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #020202; font-family: "Open Sans"; font-size: 13.5px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1.5em; padding: 0px;">Pada umumnya dalam teks prosedur menggunakan kata penghubung atau konjungsi untuk mengurutkan langkah atau kegiatan yang kronologis.<div>Contoh: Selanjutnya, kemudian, lalu, setelah itu, berikutnya dll dan benar</div><div> </div><div> </div><div>Jika sudah dibaca, silahkan kerjakan tugas esai berikut ini.</div><div>Dengan cara klik <a href="https://forms.gle/S11VNf2fCuMwEPGs8" target="_blank">DISINI</a></div><div> </div></div></div>

Media Pembelajaran Umum Menyusun Teks Prosedur

Cara Membuat Teks Prosedur Kompleks Untuk lebih memahami artikel ini, kami menganjurkan kamu untuk membaca terlebih dahulu pengertian, cir...

Baca selengkapnya »

Membuat Kerangka Debat

Agustus 09, 2020 0

<h1 class="title_md" id="section_0" style="box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: inherit; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin: 10px 0px;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwuJRhEyB582E2wHZ_B3rXbwVj5xYaV8Li2PLbZk1UmZRH2NgQMmwh66mte5B2hv4-cp6NjahByoI_SYfvP9HXlhCPlQD-cr0mMMBM8TxfaHTNInn-6xiZZ5qc0fWJHZVSwMe-8E0zVKpO/s275/debat+1.jpg" imageanchor="1" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwuJRhEyB582E2wHZ_B3rXbwVj5xYaV8Li2PLbZk1UmZRH2NgQMmwh66mte5B2hv4-cp6NjahByoI_SYfvP9HXlhCPlQD-cr0mMMBM8TxfaHTNInn-6xiZZ5qc0fWJHZVSwMe-8E0zVKpO/s0/debat+1.jpg" /></a></div> </h1><h1 class="title_md" id="section_0" style="box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: inherit; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin: 10px 0px;"><a href="https://id.wikihow.com/Membuat-Kerangka-Debat" style="box-sizing: border-box; color: #222222; outline: 0px; text-decoration-line: none;">Cara Membuat Kerangka Debat</a></h1><h1 class="title_md" id="section_0" style="box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: inherit; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin: 10px 0px;"> Debat adalah sebuah tugas yang umumnya sering diterima oleh siswa sekolah dan perguruan tinggi di mana dua individu atau tim mendiskusikan suatu permasalahan. Pada dasarnya, menulis kerangka sebuah debat tidak jauh berbeda dengan kerangka besar untuk sebuah jurnal dan pidato pada umumnya. Namun, karena perdebatan itu bukanlah bentuk komunikasi yang 'biasa' dalam keseharian, maka penting untuk mengetahui bagaimana menulis sebuah kerangka perdebatan ini sehingga argumen dan penjelasan Anda terstruktur dengan baik. 1. Kenali bentuk perdebatan yang Anda gunakanSetiap bentuk memiliki struktur organisasi sendiri. Anda akan mendasarkan kerangka debat Anda pada struktur tersebut. Ada dua bentuk umum digunakan di sekolah-sekolah dan kompetisi. Sedangakan bentuk lainnya hanyalah variasi dari kedua bentuk tersbut, dengan mengubah jumlah waktu yang tersedia dan pengorganisasian setiap segmen yang ada.Debat antar tim adalah salah satu bentuk perdebatan yang paling umum. Pada paruh waktu pertama perdebatan, setiap tim memiliki dua segmen untuk menyajikan argumen bagi pihak mereka. Di babak kedua perdebatan, setiap tim memiliki dua segmen untuk membantah argumen dari pihak lawannya dari babak pertama tadi.Perdebatan Lincoln-Douglas merupakan jenis perdebatan yang dibentuk untuk memungkinkan satu pihak untuk menyajikan argumen mereka, dan kemudian tim lain untuk memeriksa silang argumen tersebut. Tim kedua kemudian menyajikan argumen mereka dan tim pertama yang akan memeriksa silang argumen mereka. Akhirnya, masing-masing tim diberi kesempatan untuk saling memberikan sanggahan terakhir. 2.  Kumpulkan informasiApapun bentuk debat yang akan Anda ikuti, Anda akan memiliki kesempatan untuk menyajikan argumen dari sisi Anda dari masalah yang diperdebatkan. Kumpulkan semua informasi yang berkenaan dan cari tahu argumen umum tentang isu tersebut. Pada selembar kertas, buatlah daftar bukti dan fakta yang berbeda di bawah setiap baris argumen Anda. Hal ini dapat mencakup kutipan, contoh, kasus, fakta, dan statistik. Pastikan untuk mencatat semua informasi kepustakaan pada catatan Anda .Gunakan penelitian terbaik yang Anda inginkan untuk menemukan bukti kuat, bukan hanya temuan pertama dan paling atas di pencarian google saat Anda mencarinya. Pergilah ke perpustakaan dan cari jurnal penelaah sejawat untuk penelitian yang terkait.Untuk setiap bukti yang mendukung yang Anda temukan untuk kasus Anda, coba juga untuk menemukan bukti lain yang membantahnya. Ini akan membantu Anda membangun argumen Anda nanti saat diserang tim lawan.Akan lebih baik untuk mempersiapkan lebih banyak poin dan fakta meskipun menurut Anda tidak akan semuanya tergunakan di saat debat daripada tidak mempersiapkan cukup informasi dan malah kekurangan bukti nantinya. 3. Ikuti prinsip-prinsip dasar dalam membuat kerangka penulisan.Sementara urutan materi yang dipaparkan akan ditentukan oleh bentuk debat Anda, namun untuk format kerangka debat Anda harus mengikuti pedoman dasar untuk penulisan kerangka secara umum. Jika Anda melakukan debat unutk sebuah mata pelajaran di dalam kelas Anda, maka besar kemungkinan Anda akan dihadapkan dengan sebuah rubrik yang mana Anda benar-benar harus mengikuti dan memahaminya .Membagi-bagi informasi. Poin utama mungkin akan terdiri dari argumen, sedangkan subpoin akan berisi beberapa bagian yang berbeda sesuai bukti pendukung Anda.Gunakan simbol yang sesuai. Setiap tingkatan kerangka dan pembagiannya memiliki simbol tertentu untuk digunakan. Pin-poin utama akan menggunakan angka Romawi (I, II, III, IV). Subpoin menggunakan huruf besar (A, B, C). Sedangkan pembagiannya lagi (turunannya) menggunakan penamaan Arab (1, 2, 3). Pertahankan konsistensi ini sepanjang kerangka tulisan Anda.Gunakan indentasi (menjorok ke dalam lima spasi). Indentasi membantu Anda mengikuti kerangka argumen dan membuat garis besar Anda terorganisir. 4. Buat kerangka pemaparan kasus.Kasus Anda adalah argumen utama Anda, dengan kata lain adalah nilai-nilai yang Anda coba angkat melalui berbagai bukti yang Anda miliki. Mulailah membuat kerangka perdebatan Anda dengan menyusun daftar bukti-bukti yang mendukung kasus Anda. Susunlah dengan teratur sehingga bukti yang paling berpengaruh dan paling kuat merupakan yang pertama disajikan, bukti biasa-biasa saja di tengah, dan sepotong bukti yang cukup kuat sebgai senjata pamunkas Anda di akhir. Jika Anda merasa atau merencanakan perdebatan yang cukup panjang, bagi bukti-bukti kasus Anda menjadi beberapa kategori. Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan bukti- bukti yang akan akan mendukung kasus Anda secara hukum, moral, sosial dan ekonomi.Targetkan untuk mencari minimal tiga fakta yang mendukung atau potongan bukti dalam kerangka kasus Anda. Dalam perdebatan khususnya, kualitas jauh lebih lebih baik daripada kuantitas. 5. Siapakan beberapa sanggahanAnda akan memiliki kesempatan untuk membantah atau mempertanyakan argumen dari tim lain dalam debat. Identifikasi setiap kemungkinan argumen yang mereka sajikan dalam debat ini. Besar kmungkinan banyak dari argumen mereka memang sudah Anda antisipasi sebelumnya. Kemudian, pikirkan beberapa cara yang berbeda untuk menyanggah argumen ini saat pihak lawan benar benar menyajikan itu sebagai materi mereka. Perhatikan dan carilah sanggahan yang ditujukan untuk masing-masing dari argumen mereka juga selain mempersiapkan sanggahan secara keseluruhan juga. Hal ini akan memperkuat posisi Anda dalam perdebatan. Pada umumnya argumen mereka adalah kebalikan dari argumen Anda, maka jika Anda mengumpulkan argumen-argumen yang pro, mereka akan mempersiapkan argumen yang kontra terhadap pembahasan hari itu. Jika Anda lihai, Anda tidak hanya akan dapat membuktikan sisi argumen mereka yang tidak valid, tetapi juga menegaskan argumen Anda agar menjadi lebih meyakinkan. 6. Tambahakan detil pada kerangka debat Anda. Bila Anda telah membuat kerangka dasar dari pembahasan dan sanggahan Anda, mulailah menambahkan sedikit lebih banyak detail yang akan menguntungkan Anda. Pastikan anda memiliki header, bagian-bagian, dan daftar poin-poin yang ditulis dengan kalimat lengkap, tambahkan juga bukti-bukti dan pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu Anda. Selain itu pastikan argumen Anda lebih berwawasan dan lebih mengena dengan tidak hanya sekedar menuliskan beberapa kata saja. Tulis garis besar yang lebih rinci ini seolah-olah Anda sedang berbicara dalam sebuah debat. Ini akan membantu Anda menyusun kata-kata dan memahami argumen Anda sendiri, juga akan menginspirasi Anda unutk membuat pertanyaan logis dan sanggahan untuk lawan. Pastikan untuk menghindari membuat kesalahan dalam logika kerangka kasus Anda dan sanggahan/ respon Anda. Argumen yang valid akan selalu didasarkan pada bukti kuat dan Anda harus dapat menyajikan bukti tersebut jika memang perlu. </h1>

Media Pembelajaran Umum Membuat Kerangka Debat

Cara Membuat Kerangka Debat Debat adalah sebuah tugas yang umumnya sering diterima oleh siswa sekolah dan perguruan tinggi di mana dua indiv...

Baca selengkapnya »

Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Agustus 09, 2020 0

<h2 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.83rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcimwU4pxNYEGq4YcP4hHCj-0795w1OcoMgqoZoNGmsb3kL-zDxTQrrG8Y8PZIz5IXOtp3TOuBPcmAw19COWOfQUuMXIgvEvDU61zwCpSXvBiu3_hz8wgZtsKcA71NkZj8GmCdAQtRrwqJ/s314/teks+prosedur.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="160" data-original-width="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcimwU4pxNYEGq4YcP4hHCj-0795w1OcoMgqoZoNGmsb3kL-zDxTQrrG8Y8PZIz5IXOtp3TOuBPcmAw19COWOfQUuMXIgvEvDU61zwCpSXvBiu3_hz8wgZtsKcA71NkZj8GmCdAQtRrwqJ/s0/teks+prosedur.jpg" /></a></div>Struktur Teks Prosedur</h2><h2 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.83rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Struktur teks prosedur cenderung sederhana dan mudah dipahami. Strukturnya terdiri dari: 1)Judul, 2) tujuan, 3) alat dan bahan (untuk jenis prosedur cara membuat), 4) langkah-langkah (tahapan), 5) penutup.Berikut adalah penjelasannya, menurut Priyatni (2014, hlm. 87) yang mengungkapkan bahwa struktur teks prosedur terbagi menjadi empat bagian, yakni:<ol style="box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: normal; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Judul Judul dapat diambil berdasarkan pertimbangan dari nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan dan cara melakukan/menggunakan sesuatu.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Tujuan Merupakan pengantar yang menjelaskan tujuan dari prosedur. Bentuknya dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan. Tidak jarang tujuan berbentuk beberapa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Bahan atau alat (biasanya, untuk jenis prosedur membuat) Biasanya berupa daftar atau rincian, namun bisa juga dibuat menjadi paragraf. Bagian ini tentunya hanya digunakan untuk beberapa jenis prosedur seperti cara melakukan sesuatu dengan alat yang spesifik, atau untuk membuat sesuatu yang membutuhkan bahan.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Tahapan (Langkah-Langkah) Tahapan biasanya dipisahkan dengan penomoran yang berupa lis tahapan. Tahapan dapat ditunjukkan menggunakan kata urutan seperti: pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Bisa juga menggunakan kata yang menunjukkan urutan waktu : sekarang, kemudian, setelah dan seterusnya. Tahapan juga dapat dimulai dengan kata yang menunjukkan perintah : tambahkan aduk tiriskan, panaskan dan lain-lain.</li></ol>Sementara itu, menurut Kosasih (2014, hlm.68) struktur teks prosedur kompleks meliputi:<ol style="box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: normal; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Tujuan Berisi pengantar yang berkaitan dengan target atau alasan petunjuk yang akan dikemukakan pada bagian langkah-langkah (tahapan).</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Langkah-langkah Merupakan bagian pembahasan yang diisi dengan petunjuk-petunjuk pengerjaan sesuatu yang disusun secara sistematis.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Penutup Biasanya, cukup diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak harus berupa kesimpulan.</li></ol>Menarik bukan?  terdapat perbedaan namun keduanya masih mengacu pada struktur yang sama. Mengapa? Karena para ahli tidak hanya mempelajari suatu ilmu, mereka juga akan berusaha untuk membuat interpretasi yang berbeda dari sumber belajarnya dengan tujuan untuk mengembangkannya.</h2><h2 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.83rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kaidah Kebahasaan</h2><div><h3 style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: roboto, sans-serif; line-height: 1.4; margin-bottom: 20px; margin-top: 0px;"></h3>Ciri kaidah kebahasaan di teks prosedur kompleks ini sangat menonjol karena biasanya terdapat banyak konjungsi, terdapat kalimat perintah, verba imperatif, verba material dan tingkah laku, dan partisipan manusia secara umum. Berikut penjelasannya:<ol style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><li style="box-sizing: border-box;">Konjungsi: menyatakan waktu (kegiatan), seperti kemudian, setelah itu, lalu, dan selanjutnya.</li><li style="box-sizing: border-box;">Kata kerja imperatif (perintah): kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.</li><li style="box-sizing: border-box;">Verba material dan tingkah laku: kata kerja material mengacu pada tindakan fisik, sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.</li><li style="box-sizing: border-box;">Partisipan manusia: memeriksa apakah teks prosedur kompleks yang disunting terdapat partisipan manusia dan partisipan manusianya bukan secara khusus.</li></ol><div><h2 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.83rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebahasaan Teks Prosedur</h2><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menurut Priyatni (2014: 89) secara umum, ciri kebahasaan teks prosedur adalah sebagai berikut:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan,</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Menggunakan kata dan kalimat yang menunjukkan perintah,</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Menggunakan kata-kata dan kalimat yang menjelaskan kondisi.</li></ol><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Selain kalimat perintah dan beberapa poin di atas, teks ini juga cenderung menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan. Penjabaran lengkapnya berdasarkan buku yang diterbitkan oleh (Kemdikbud, 2017, hlm.108) adalah sebagai berikut.<h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kalimat Perintah</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulisnya.<h4 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.273rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ciri-Ciri Kalimat Perintah:</h4><ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Diakhiri dengan tanda baca seru (!).</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Kalimat perintah menggunakan pola inversi (predikat mendahului subjek).</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Cenderung menggunakan partikel “lah” atau “kan”.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan Cara</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adverbial yang menambah keterangan cara pada kegiatan atau langkah yang akan terjadi, misalnya:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Bungkuslah adonan dengan rapat.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Minum cairan setelah diaduk dengan rata.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Dengan selalu mencuci tangan secara rutin, kita akan terhindar dari virus covid-19.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan Alat</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adverbial yang satu ini menjelaskan alat yang akan digunakan pada sebuah kegiatan dalam prosedur, contohnya :<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Para Penebang kayu itu menebang pohon dengan gergaji mesin.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Gambar motif batik pada kain menggunakan canting.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit tradisional.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan tujuan</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adverbial ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya: untuk, supaya, dan, agar.<h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan derajat / kuantitas</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kata ini menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang disertainya, contoh:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Langkahkan kaki dua langkah ke kanan dan hitungan keempat tepuk tangan satu kali.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Setidaknya tanaman dipupuk sebulan sekali.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan syarat</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu peristiwa (jika). Misalnya: Jika malam yang digunakan pada canting terlalu panas akan merusak kain.<h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keterangan akibat</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kata keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari sebuah peristiwa/kegiatan (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi). Contohnya: Goreng adonan hingga kecokelatan.<h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kalimat Saran/Larangan</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Prosedur dibuat dengan tujuan agar suatu cara dapat dilakukan dengan efektif dan aman. Sehingga saran dan larangan untuk mencegah suatu tindakan yang berbahaya akan banyak digunakan. Contoh:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Untuk mencapai hasil terbaik, gunakan bambu yang sudah dikeringkan minimal selama 1 tahun.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Ingat, jangan lakukan gerakan dengan terlalu cepat atau otot leher Anda berisiko untuk cedera!</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menggunakan Kata Penghubung, Pelesapan, Kata Acuan</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian, sekarang, berikutnya, setelah ini. Terkadang, penulis terlalu sering menggunakan suatu kata tertentu dan menyebabkan kalimat tidak efektif.<p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pelesapan, atau penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Contohnya:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Masak tepung ketan dan cairan santan selama 30 menit.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Aduk terus tepung dan santan yang dimasak hingga mengental dan berwarna kecokelatan.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Akhiran i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan dipakai jika objek bergerak. Contoh:<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Lumuri loyang dengan mentega.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Lumurkan mentega pada loyang.</li></ol><h3 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #16181a; font-size: 1.527rem; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks</h3><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; letter-spacing: 0.3px; margin: 0px 0px 1.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kosasih (2014, hlm.71) menjelaskan beberapa kaidah penggunaan bahasa yang berlaku pada teks prosedur kompleks adalah sebagai berikut.<ol style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #0a0a0a; font-size: 15.0751px; height: auto; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.6rem 1.6rem; padding-left: 0px;"><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Karena merupakan suatu petunjuk, teks prosedur kompleks akan banyak menggunakan kaliamat perintah.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Penggunaan kalimat perintah memiliki konsekuensi yang mengakibatkan teks banyak pula menggunakan kata kerja imperatif, yaitu kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan. Contohnya: buatlah, ciptakanlah, aturlah, harus, jangan, perlu, tak perlu.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Dalam prosedur kompleks banyak terdapat konjungsi temporal, yaitu konjungsi penghubung yang menyatakan urutan waktu kejadian, seperti: dan, lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata tersebut hadir sebagai konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat berurutan/tahapan atau kronologis.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Banyak menggunakan kata-kata petunjuk waktu, seperti beberapa waktu kemudian, setengah jam kemudian, satu jam kemudian.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Banyak menggunakan keterangan cara, misalnya: dengan hati-hati, dengan cepat, secara perlahan-lahan.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Menggunakan kata yang menerangkan urutan kegiatan, seperti: pertama, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.</li><li style="box-sizing: inherit; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Dalam jenis prosedur yang membuat sesuatu, banyak dikemukakan gambaran rinci tentang benda-benda yang dipakai, termasuk: jumlah, bentuk, dan ukuran yang akan dipakai.</li></ol><div>Tugas klik gambar dibawah ini</div></div></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://forms.gle/mptCjVxZVefhuAQ78" style="display: block; padding: 1em 0px;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="133" data-original-width="378" height="85" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvobr9T-UlooWSVRlMLdUgoqbA2SdhSbEAOQCEJD2g-u_PiKesdIQ2QOQ_r1RWH9vScUsbmJRfxtXWm43lRUSaBSNzTPySwPY0tcg0N4BBN9um7xDxgXaQCtFnhYgVR6tLOOsFxZT4QV1g/w242-h85/klik+disini+2.jpg" width="242" /></a></div> </div>

Bahan Ulangan Media Pembelajaran Umum Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Struktur Teks Prosedur Struktur teks prosedur cenderung sederhana dan mudah dipahami. Strukturnya terdiri dari: 1)Judul, 2) tujuan, 3) ala...

Baca selengkapnya »